Pasteurisasi adalah metode pemanasan susu pada suhu tertentu untuk membunuh mikroorganisme berbahaya, seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Meskipun teknik ini terbukti efektif dalam meningkatkan keamanan pangan, ada perdebatan mengenai pengaruhnya terhadap kandungan gizi susu. Apakah pasteurisasi merusak nutrisi penting dalam susu? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Pengaruh Pasteurisasi terhadap Vitamin
Beberapa vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan beberapa jenis vitamin B, diketahui sensitif terhadap panas. Proses pasteurisasi dapat menyebabkan sedikit penurunan kadar vitamin ini dalam susu. Namun, susu bukanlah sumber utama vitamin C, sehingga kehilangan ini tidak berdampak besar pada diet sehari-hari.
Sebaliknya, vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K relatif stabil terhadap panas, sehingga kandungannya dalam susu tidak banyak berubah setelah proses pasteurisasi.
2. Kandungan Protein dalam Susu
Protein dalam susu sebagian besar terdiri dari kasein dan whey. Penelitian menunjukkan bahwa pasteurisasi tidak secara signifikan mengurangi kandungan protein dalam susu. Namun, struktur beberapa protein whey dapat sedikit berubah akibat pemanasan, tetapi ini tidak berdampak besar terhadap manfaat gizinya.
3. Kalsium dan Mineral Tetap Terjaga
Salah satu alasan utama mengonsumsi susu adalah kandungan kalsiumnya yang tinggi. Pasteurisasi tidak mempengaruhi kadar kalsium, fosfor, atau magnesium dalam susu. Mineral ini tetap tersedia dalam bentuk yang dapat diserap oleh tubuh, sehingga manfaat susu untuk kesehatan tulang tetap optimal.
4. Dampak pada Lemak Susu
Pasteurisasi tidak mempengaruhi kadar lemak dalam susu. Namun, dalam beberapa produk susu pasteurisasi, lemak bisa dipisahkan selama proses produksi dan kemudian ditambahkan kembali untuk menciptakan susu dengan kadar lemak tertentu, seperti susu rendah lemak atau skim.
